Tertawa dan Menangis

dhia asa
2 min readApr 8, 2020

--

Aku suka kagum sama diriku sendiri, bukan kagum yang bangga karena suatu hal yang aku capai, tapi kagum yang “penciptaanku kok rumit gini ya, kompleks banget. Ga ngerti lagi ya Allah.”

Salah satu contohnya kalo dapet hal yang positif, responnya ya Bahagia, ketawa, mood nya bagus. Sebaliknya, kalo dapet hal yang kita anggap negatif, responnya sedih, pingin nangis, pingin menyendiri. Dan rata-rata semua orang juga begitu, senyam-senyum sendiri waktu papasan sama doi (ceilah doi), sedih ketika ada musibah.

Cara tubuh merespon apa yang kita rasain itu yang kadang bikin aku kagum sendiri. Gimana mula nya otak merespon dengan kecepatan sepersekian detik, kemudian menyalurkannya ke bagian tubuh yang punya tugas tertentu.

Misal mata yang bisa ngeluarin air waktu sedih, ataupun saat bahagia, lalu kita menyebutnya ‘menangis’. Plus bagian lain yang bekerja bersamaan, kaya hidung yang ngeluarin cairan saat kita nangis tersedu-sedu, pun bibir yang ter-tarik ke atas saat bahagia, dan bergetar saat menangis tersedu-sedu.

Dan dialah yang membuat orang tertawa dan menangis.” An-Najm ayat 43

Benar, memang Dia yang menciptakan ini semua. Aku ga bisa bayangin ketika kita ngerasain sedih tapi gaada yang namanya ‘menangis’, akan sekeras apa hati kita — karena semua beban terus menumpuk tanpa bisa dilepaskan.

Juga gimana kalau gaada yang namanya ‘senyuman’ atau ‘tawa’, akan se-garing apa kehidupan ini tanpa bertukar senyum dan tawa.

Tangis dan tawa, semua itu manusiawi, semua orang merasakan itu, dan aku rasa kita ga bisa mengontrol itu diluar jalur yang udah ada. Misal gini, kalau aku sedih ya aku mungkin nangis, bukan ketawa. Kalau aku seneng ya aku ketawa, bukan nangis sedih. Ya walaupun kadang kita berusaha nutupin tangis atau tawa kita didepan orang lain. Tapi kontrol kita terhadap hal itu terbatas.

Terkadang hal-hal kecil kaya gini sering ga kita sadari, betapa kecilnya kita di hadapan semesta, di hadapan Dia yang menciptakan semua ini.

Aku akui hidup kadang menyebalkan, tapi jangan lupa tujuan deh. Kalo nyasar jangan jauh-jauh ya, kalo udah ‘ilang’ agak susah baliknya. Tetap minta petunjuk-Nya supaya ga nyasar jauh, dan jadi orang yang bersyukur dan beruntung. Senantiasa.

ig : jaleela.id

*reminder buat diri sendiri utamanya

Note : tulisan dari orang yang masih terbatas ilmunya, jadi ambil hikmahnya aja ya.

--

--

dhia asa
dhia asa

Written by dhia asa

kadang nulis puisi, kadang sharing soal facebook ads, dan hal-hal kecil yang harus dikeluarin dari kepala.

No responses yet