Stasiun terakhir.

dhia asa
1 min readMay 1, 2020

--

Kereta itu terus melaju.

Membawa kenangan-kenangan yang tersisa

melesat, menuju seutas kata lupa

dan sebuah penerimaan.

Hingga tiba saatnya,

kereta itu berhenti di stasiun terakhir.

Berakhir pula rasa sesak yang

mencengkram batinnya.

Sebab — ketika dia keluar dari kereta,

sisa-sisa rasa itu menghambur

bersama angin malam

yang seketika menerpa tubuhnya.

Lesap.

dhiaasa.blogspot.com

--

--

dhia asa
dhia asa

Written by dhia asa

kadang nulis puisi, kadang sharing soal facebook ads, dan hal-hal kecil yang harus dikeluarin dari kepala.

No responses yet