Melestarikan Topeng Tradisional “Bobung” sebagai Warisan Budaya dari Gunung Kidul
Gunung Kidul — Pernahkah anda mendengar Topeng Bobung? Topeng yang terbuat dari kayu ini, berasal dari Dusun Bobung, Gunung Kidul Yogyakarta. Sebagaimana topeng tradisional pada umumnya, Topeng Bobung masih dibuat secara tradisional oleh pengrajin. Awal mulanya topeng ini dipopulerkan oleh masyarakat desa lewat pentas seni tari topeng “Tarian Topeng Pandji” saat musim panen tiba. Hingga saat ini tidak kurang dari sekitar 800 pengrajin masih aktif membuat topeng sebagai mata pencaharian.
Hasil produk kerajinan Topeng Bobung sudah terjual ke berbagai daearah di Indonesia dan sudah menembus pasar ekspor ke mancanegara seperti Amerika Serikat, China dan India dengan peminat yang tinggi.
Melalui artikel ini, mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta, Muhammad Naufal Fathoni dengan bimbingan dari Sheila Lestari Giza Pudrianisa, M.I.Kom., hendak memperkenalkan sekaligus mengedukasi khalayak luas mengenai proses pembuatan Topeng Bobung melalui karya foto jurnalistik photo story dengan tajuk “Perancangan Photo Story Topeng Bobung Sebagai Upaya Dalam Melestarikan Budaya.” Harapannya, dari karya photo story ini, lebih banyak masyarakat yang mengenal Topeng Bobung sebagai warisan budaya yang harus dijaga eksistensinya agar tetap lestari dan tak hilang tergerus zaman.
Proses pembuatan topeng diawali dengan bongkahan kayu yang dibelah. Pengrajin topeng mulai mengayunkan alat untuk menempa kayu.
Bongkahan kayu tadi sudah mulai terlihat membentuk topeng sedikit demi sedikit, dengan keterampilan pengrajin yang teliti dan jeli pada setiap pahatan.
Selanjutnya pengrajin menggunakan alat pahat untuk membentuk detail dimensi pada topeng. Mulai terlihat bentuk hidung, mata dan mulut pada topeng.
Setelah bagian wajah terukir, pengrajin mulai membuat pola ukir di bagian-bagian tertentu dari topeng menggunakan pensil.
Selesai menggambar pola, pengrajin mulai memahat detail pada pola-pola tadi dengan pisau ukir berukuran lebih kecil.
Proses selanjutnya setelah proses pengukiran topeng, adalah proses pengamplasan untuk memperhalus permukaan topeng.
Sampai pada proses akhir pembuatan topeng, pengrajin memoles permukaan topeng dengan cat kayu untuk menampilkan karakter topeng.
Tampilan Topeng Bobung hasil keterampilan tangan pengrajin sudah siap untuk dipasarkan.
Para pengrajin yang sampai saat ini masih bekerja dengan tangan terampilnya, patut kita apresiasi, sebab dari tangan-tangan merekalah sampai saat ini Topeng Bobung tetap eksis dan dapat kita nikmati keindahannya sebagai warisan budaya. Harapannya, semoga semakin banyak masyarakat yang mulai mengenal dan mempelajari budaya, khususnya Topeng Bobung agar bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Yogyakarta, 24 Juni 2024.