1/4

dhia asa
2 min readSep 2, 2023

--

seberapa sering kamu mengingat-ingat perjalanan hidupmu sendiri?

di antaranya riwayat-riwayat lama yang pernah kamu jumpai, sejak kecil hingga dewasa kini.

langkah-langkah itu yang membawamu ke tempat kamu berdiri saat ini.

meski sempat terkilir, sebab jalan yang kamu lalui rupanya sangat terjal untuk kakimu yang masih amatir menapaki luasnya bumi dengan segala macam rupa lintasannya — nyatanya itu tak membuat nyalimu surut juga.

kamu masih di sini.

kamu masih dengan upaya yang telah kamu mulai beberapa waktu silam.

kamu masih mengusap kedua ujung matamu yang basah.

kamu masih menghadap cermin dengan senyum penuh sembab yang belum juga reda.

kamu masih menyisir rambutmu yang terurai berantakan.

kamu masih mengayunkan kedua kakimu, membekaskan jejak pada permukaan tanah, pasir, aspal — apapun itu, pada tempat-tempat yang sekadar kau lewati atau sempat kau singgahi.

“kita berjalan saja, masih, terus berjalan.”

kapan langkah ini akan terhenti? jika waktu telah mengijinkannya untuk berhenti, kelak.

hari-hari yang sulit, pasti akan tetap ada. namun justru karena itu, kita bisa mengambil jarak dan melihat kembali semua hal dengan seksama. lalu darinya, kita bisa memunculkan pertanyaan atau pernyataan yang lambat laun mampu menerangi ruang gulita yang kita huni.

dan saat kita menyadarinya, lalu menerimanya — hati kita akan meluas, lapang memeluk duka-dukanya sendiri.

maka, kuatkan kakimu.

jalan masih panjang, dan kamu masih perlu menopang dirimu berkali-kali lagi. :)

.

.

ditulis 10 agustus 2023

--

--

dhia asa
dhia asa

Written by dhia asa

kadang nulis puisi, kadang sharing soal facebook ads, dan hal-hal kecil yang harus dikeluarin dari kepala.

Responses (1)